Selasa, 06 November 2012

POV Statistik, part 1



Seperti dijelaskan di post sebelumnya bahwa datablock di chart kita kelompokan berdasarkan satuan waktu. Dan setelah kumpulan datablock itu tersusun menurut acuan waktu maka berikutnya adalah bagaimana kita membacanya.

Tapi sebelumnya apa sebetulnya tujuan kita membaca chart? Yaitu untuk memahami kondisi pasar (kondisi ini silakan mengacu ke 5 prinsip dasar analisa KG), dengan kita memahami kondisinya kita nantinya bisa memprediksi kemana dan sampai mana kira-kira harga akan bergerak.

Nah agar si kumpulan data ini bisa dibaca maka harus digunakan suatu metode pendekatan hingga si data-data ini menjadi sesuatu yang logis dan bisa dipahami artinya. Salah satu konsep atau metode untuk membacanya adalah seperti di post sebelumnya yaitu dengan menggunakan harga awal atau starting point sebagai titik 0. Dari situ saja bisa diketahui siapa yang mendominasi market saat itu, buyers atau sellers, dan kecenderungan arahnya sudah bisa terlihat juga.

Dalam konsep analisa KG adalah kita mengenal beberapa macam konsep pendekatan yang berbeda-beda dalam membaca pergerakan harga, dasarnya adalah konsep matematika statistik (saya tidak akan membahas statistik disini karena itu bukan bidang saya).
Konsep statistik yang digunakan KG dalam menganalisa chart adalah mean, median, modes, regression, standard deviation, percentage dan range.

Kenapa sih ada begitu banyak pendekatan yang digunakan? 

Karena prinsip no 1 yang selalu kita pegang teguh adalah “tidak ada yang tahu kemana dan sampai dimana harga akan bergerak”. Kita membaca pergerakan harga berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan pada chart kita tetapi pada akhirnya semua kesimpulan kita hanyalah prediksi, dan prediksi ini kaitannya erat dengan faktor probabilitas, bukan suatu kepastian. Dan untuk mendapatkan probabilitas yang lebih baik maka kita membutuhkan data atau informasi lebih lengkap. Dengan demikian apabila kita menggunakan beberapa pendekatan atau dengan melihat dari sudut pandang berbeda maka kita akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang kondisi pasar.

Lalu seperti apa penerapannya?

Sama seperti konsep harga awal, konsep mean, median, modes, dan regression kita gunakan untuk mencari titik 0 pengukuran. Konsep-konsep itu sendiri pada dasarnya adalah untuk mencari nilai rata-rata dari sekelompok data (maaf kalau salah, saya bukan ahli statistik).
Sementara standard deviasi, percentage dan range digunakan untuk mengukur seberapa jauh penyebaran datanya di sekitar titik 0-nya.
Kita lihat satu persatu sekarang.


Mean

Mean dalam bahasa Indonesia biasa diartikan rata-rata. Seperti kita ketahui nilai rata-rata ini pada umumnya dianggap sebagai suatu “kesimpulan” atau “perwakilan” dari suatu kelompok. Dalam aplikasinya di forex market mean ini digunakan untuk menentukan “harga pasaran” atau “kisaran harga” suatu pair pada periode tertentu.
Jadi misalnya kita ingin melihat berapa sih “harga pasaran” GBP/USD 24 jam terakhir ini, maka kita akan cari nilai mean-nya 24 jam terakhir dan didapatlah seperti gambar dibawah ini:





Dari gambar diatas kita bisa simpulkan bahwa pair GBP/USD 24 jam terakhir ini diperdagangkan di kisaran harga 1.6039.

Selanjutnya tinggal dilihat posisi harga sekarang terhadap nilai mean-nya. Apabila harga berada diatas mean maka kita tahu buyers mendominasi dan sebaliknya apabila harga berada dibawah mean maka kita tahu sellers yang mendominasi.

Catatan: untuk rumus perhitungan mean silakan dicari sendiri, gampang kok hehehe.





Median dan range (digabung saja karena keduanya berhubungan)

Median atau nilai tengah adalah nilai tengah suatu kelompok data sementara range adalah jarak antara harga tertinggi dan terendah.

Median dan range ini erat kaitannya dengan prinsip kedua dan ketiga analisa KG mengenai pergerakan harga. Dimana intinya kekuatan atau akumulasi transaksi yang dibutuhkan untuk menggerakan harga tiap-tiap pipnya sama dengan akumulasi transaksi yang dibutuhkan untuk membalikan lagi harga tiap-tiap pipnya.

Jadi misalnya harga GBP/USD adalah 1.6039 kemudian terjadi transaksi-transaksi dan setelah terakumulasi ternyata transaksi buy lebih besar dan harga bergerak 1 pip naik ke 1.6040, maka untuk menurunkan lagi harga 1 pip kembali ke 1.6039 dibutuhkan akumulasi transaksi sell yang sama besar dengan akumulasi transaksi buy sebelumnya.

Kenapa median dan range digunakan?

Median dan range digunakan untuk mengukur kekuatan buyers&sellers pada suatu periode dan menentukan titik keseimbangannya dimana titik keseimbangannya ini yang akan digunakan sebagai titik 0.

Biar lebih mudah penjelasan dengan gambar saja,



  

Kita bisa lihat disitu 24 jam terakhir ini GBP/USD nilai high ada di 1.6075 sementara low ada di 1.6006. Nah nilai low ini adalah harga terendah yang bisa dicapai oleh akumulasi transaksi sell dalam 24 jam terakhir ini sementara nilai high adalah harga tertinggi yang bisa dicapai oleh akumulasi transaksi buy dalam 24 jam terakhir. Dan jarak atau range antara high-low sendiri adalah 69 pips. Berdasarkan pergerakan harga yang bergerak dari low ke high maka kita tahu bahwa buyers pada saat itu mendominasi dan akumulasi transaksi buy yang dilakukan telah menggerakan harga sejauh 69 pips.

Nah apabila sellers ingin menekan harga agar balik lagi ke titik low 1.6006, atau 69 pips lagi maka dibutuhkan akumulasi transaksi sell sama besar dengan akumulasi transaksi buy sebelumnya. Nilai median di 1.6041 adalah titik yang berdasarkan high 1.6075-low 1.6006 tadi adalah titik tengah antara high-low tersebut dimana di titik median ini akumulasi transaksi buy akan sama dengan akumulasi transaksi sell atau seimbang.

Setelah kita dapatkan titik high, low dan median maka selanjutnya tinggal melihat dimana posisi harga terhadap mediannya. Apabila harga berada diatas median maka kita tahu bahwa buyers mendominasi dan sebaliknya apabila harga berada dibawah median maka kita tahu bahwa sellers yang mendominasi.


Modes

Modes ini berdasarkan statistik adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu kelompok data. Jadi nilai yang paling sering muncul ini bisa diibaratkan nilai “mayoritas” dari kelompok data yang bersangkutan.

Dalam aplikasinya di forex trading modes ini adalah nilai atau level yang paling sering dilalui harga dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pemahaman terhadap prinsip kedua dan ketiga KG tentang pergerakan harga kita tahu apabila harga hanya bergerak bolak-balik di level tertentu artinya ada transaksi dua arah yang cukup berimbang disekitar situ. Atau dengan bahasa KG dikatakan bahwa para pelaku pasar baik itu buyers maupun sellers merasa nyaman bertransaksi disekitar level itu dan area disekitar level itu disebut area kesepakatan atau consensus area.

Gambarnya seperti ini,


Dari gambar diatas bisa diketahui bahwa para pelaku pasar baik itu buyers maupun sellers mayoritas melakukan transaksi mereka disekitar level 1.6030. Dan seperti juga titik 0 dengan sudut pandang lain maka apabila harga berada diatas modes maka buyers mendominasi dan sebaliknya apabila harga berada dibawah modes maka sellers yang mendominasi.


Regression

Regression ini menggambarkan bagaimana hubungan antar dua variabel (wuaduh maaf, entah benar atau tidak karena saya berusaha menerjemahkan dari wikipedia, itupun belepotan, hehehe). Jadi dalam aplikasinya pada chart kita regression ini menggambarkan hubungan antara harga dengan waktu dalam periode tertentu.

Langsung gambar saja supaya tidak bingung,





Bisa dilihat pada gambar diatas bedanya dengan mean, modes dan median garis regression ini secara langsung menggambarkan bentuk harga dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan garis regression kita simpulkan bahwa dalam 24 jam terakhir ini harga cenderung bergerak naik. 

Dalam konsep analisa KG regression ini lebih diutamakan penggunaannya untuk membaca kecenderungan arah pergerakan harga (atau biasa disebut pengarah) karena memang lebih representatif untuk itu.

Catatan: untuk rumus perhitungan regression juga silakan googling sendiri :D

  

Bersambung nanti...