Selasa, 06 November 2012

POV Waktu



Salah satu konsep yang sangat penting dalam konsep analisa KG adalah konsep acuan “waktu”. Acuan waktu ini nantinya yang menjadi dasarnya sekali untuk konsep-konsep pendekatan lainnya dalam membaca pergerakan harga.

Seperti apakah konsep acuan waktu ini?
Pada intinya dalam membaca pergerakan harga kita mengelompokan data-data di chart dalam satuan waktu tertentu. Waktu yang dijadikan acuan juga tentunya bukan sembarangan tapi disesuaikan dengan siklus kerja dunia bisnis sehari-hari, karena bukankah forex trading ini juga sebuah bisnis?
Pengelompokan datanya sendiri dibagi menjadi acuan yang paling dasar adalah acuan 1 hari,  1 minggu (5 hari, asumsi 1 minggu=5 hari kerja), dan 1 bulan (20 hari kerja, asumsi 1 bulan=4 minggu). Kemudian diatas itu ada acuan 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Kemudian untuk intraday ada acuan-acuan kecil 8 jam, 4 jam, 2 jam, 1 jam, 30 menit, dan 15 menit.
Perlu dipahami dalam aplikasinya di chart untuk perhitungannya kita harus menyesuaikan acuan yang kita gunakan dengan jumlah blok data di TF yang sedang kita gunakan.
Bingung maksudnya? Silakan lihat tabel berikut,




Perlu dipahami juga acuan waktu yang digunakan ini sifatnya dinamis atau bergerak, sesuai sifat pergerakan harga sendiri yang memang dinamis (dalam konsep KG juga ada menggunakan acuan statis, tapi itu akan dibahas nanti).
Dinamis artinya kelompok data yang kita amati atau kita baca akan selalu bergeser seiring dengan dimulainya datablock baru. Jadi misalnya kita sedang baca adalah acuan 1 harian atau 24 jam-an, dan saat ini datablock terakhir adalah datablock jam 8.00 waktu broker, maka kita amati data mulai dari 24 jam terakhir yaitu dari jam 8.00 kemarin. Dan 1 jam kedepan atau jam 9.00 waktu broker maka data yang kita amati juga bergeser mulai dari jam 9.00 kemarin.
Dan misalnya lagi kita sedang membaca pergerakan acuan 4 jam-an, maka bila sekarang jam 8.00 waktu broker maka kita amati datablock 4 jam terakhir yaitu dari jam 4.00, dapat yah idenya?

Dan perlu ditekankan juga disini bahwa konsep konsep acuan waktu ini adalah jantungnya dari konsep analisa KG (mengutip kata almarhum forexbender).
Berikut contoh gambarnya:
Kelompok datablock acuan 1 harian (24 jam), atau 24 datablock pada TF H1



 Kelompok datablock acuan 1 minggu (5 hari), atau 30 datablock pada TF H4



Yang berikut kelompok datablock acuan kecil 4 jam-an, atau 4 datablock pada TF H1





Catatan: blok data adalah istilah yang lebih tepat untuk candlestick/bar, menjadi istilah standard digunakan dalam konsep analisa KG. Mulai sekarang dan seterusnya saya akan menggunakan istilah blok data/datablock sebagai pengganti candlestick atau bar.
Cara pengelompokan seperti ini tujuannya adalah agar kita bisa membaca dinamik atau ritme pergerakan harga yang terjadi di market.
Lalu apa berikutnya setelah harga kita kelompokan berdasarkan acuan waktu?
Berikutnya adalah menentukan lagi titik awal atau titik 0 pada acuan waktu yang digunakan untuk membaca (atau lebih tepatnya lagi mengukur) pergerakan harga.
Jadi setelah kita dapatkan titik awal kelompok datablock-nya berdasarkan acuan waktu, maka berikutnya adalah kita harus tetapkan titik awal pengukurannya. Dalam menetapkan titik awal pengukuran ini maka digunakan lagi konsep pendekatan yang berbeda (konsep lagi konsep lagi, bingung kan tuh, hehehe). 
Nah salah satu konsep yang paling basic untuk digunakan adalah harga awal atau starting point pada acuan waktu yang digunakan. Starting point ini diasumsikan sebagai titik 0 dimana belum ada transaksi yang dilakukan para pelaku pasar.
Jadi misalnya kita hendak membaca pergerakan harga dengan acuan 1 harian, maka dengan konsep ini kita membandingkan harga sekarang dengan harga awalnya 24 jam yang lalu.
Caranya mudah sebetulnya, misal kita gunakan TF H1, maka tinggal kita plot SMA periode 1 kemudian shift 24. Dengan demikian kita akan dapatkan posisi harga 24 jam sebelumnya di posisi MA 1 saat ini, seperti contoh gambar berikut.



Sekarang cara membacanya mudah saja, kita sudah tahu bahwa starting point yang ditunjukan oleh SMA 1 shift 24 itu adalah titik 0 sebelum ada transaksi dilakukan pelaku pasar. Maka apabila harga bergerak turun menjauhi titik 0-nya maka kita tahu bahwa sellers mendominasi, sebaliknya apabila harga bergerak naik menjauhi titik 0-nya, maka kita tahu juga bahwa buyers yang mendominasi. Simpel sekali kan?

Sama saja apabila kita membacanya dengan menggunakan acuan 1 mingguan

 

Demikian untuk acuan kecil seperti 4 jam-an






Untuk acuan-acuan lain nanti caranya sama saja seperti itu.
Dan untuk selanjutnya dalam konsep KG untuk membaca pergerakan harga akan digunakan istilah standard acuan 1D (1 harian), 1W (1 mingguan), 1MH (1 bulanan), 8H (8 jam-an), dsb you figure it out :D
Jadi misalnya ketika kita bilang EU 1D trending down tuh, maka kita tahu bahwa EURUSD berdasarkan POV acuan 1D dalam kondisi trending down.
Lalu apakah tiap-tiap acuan waktu ini saling berhubungan dan apa hubungannya?

Jelas iya, tiap-tiap acuan waktu ini saling berhubungan. Secara gampangnya bisa dikatakan bahwa pergerakan harga pada acuan besar dibentuk oleh atau merupakan akumulasi dari pergerakan harga di acuan-acuan lebih kecilnya.