Salah satu konsep yang sangat penting dalam konsep analisa
KG adalah konsep acuan “waktu”. Acuan waktu ini nantinya yang menjadi dasarnya
sekali untuk konsep-konsep pendekatan lainnya dalam membaca pergerakan harga.
Seperti apakah konsep acuan waktu ini?
Pada intinya dalam membaca pergerakan harga kita
mengelompokan data-data di chart dalam satuan waktu tertentu. Waktu yang
dijadikan acuan juga tentunya bukan sembarangan tapi disesuaikan dengan siklus
kerja dunia bisnis sehari-hari, karena bukankah forex trading ini juga sebuah
bisnis?
Pengelompokan datanya sendiri dibagi menjadi acuan yang
paling dasar adalah acuan 1 hari, 1 minggu (5 hari, asumsi 1
minggu=5 hari kerja), dan 1 bulan (20 hari kerja, asumsi 1 bulan=4 minggu).
Kemudian diatas itu ada acuan 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun.
Kemudian untuk intraday ada acuan-acuan kecil 8 jam, 4 jam, 2 jam, 1 jam, 30
menit, dan 15 menit.
Perlu dipahami dalam aplikasinya di chart untuk
perhitungannya kita harus menyesuaikan acuan yang kita gunakan dengan jumlah
blok data di TF yang sedang kita gunakan.
Bingung maksudnya? Silakan lihat tabel berikut,
Perlu dipahami juga acuan waktu yang digunakan ini sifatnya
dinamis atau bergerak, sesuai sifat pergerakan harga sendiri yang memang
dinamis (dalam konsep KG juga ada menggunakan acuan statis, tapi itu akan
dibahas nanti).
Dinamis artinya kelompok data yang kita amati atau kita baca
akan selalu bergeser seiring dengan dimulainya datablock baru. Jadi misalnya kita
sedang baca adalah acuan 1 harian atau 24 jam-an, dan saat ini datablock
terakhir adalah datablock jam 8.00 waktu broker, maka kita amati data mulai
dari 24 jam terakhir yaitu dari jam 8.00 kemarin. Dan 1 jam kedepan atau jam
9.00 waktu broker maka data yang kita amati juga bergeser mulai dari jam 9.00
kemarin.
Dan misalnya lagi kita sedang membaca pergerakan acuan 4
jam-an, maka bila sekarang jam 8.00 waktu broker maka kita amati datablock 4
jam terakhir yaitu dari jam 4.00, dapat yah idenya?
Dan perlu ditekankan juga disini bahwa konsep konsep
acuan waktu ini adalah jantungnya dari konsep analisa KG (mengutip kata
almarhum forexbender).
Berikut contoh gambarnya:
Kelompok datablock acuan 1 harian (24 jam), atau 24
datablock pada TF H1
Kelompok datablock acuan 1 minggu (5 hari), atau 30
datablock pada TF H4
Yang berikut kelompok datablock acuan kecil 4 jam-an, atau 4
datablock pada TF H1
Catatan: blok data adalah istilah yang lebih tepat untuk
candlestick/bar, menjadi istilah standard digunakan dalam konsep analisa
KG. Mulai sekarang dan seterusnya saya akan menggunakan istilah blok
data/datablock sebagai pengganti candlestick atau bar.
Cara pengelompokan seperti ini tujuannya adalah agar kita
bisa membaca dinamik atau ritme pergerakan harga yang terjadi di market.
Lalu apa berikutnya setelah harga kita kelompokan
berdasarkan acuan waktu?
Berikutnya adalah menentukan lagi titik awal atau titik 0
pada acuan waktu yang digunakan untuk membaca (atau lebih tepatnya lagi mengukur)
pergerakan harga.
Jadi setelah kita dapatkan titik awal kelompok datablock-nya
berdasarkan acuan waktu, maka berikutnya adalah kita harus tetapkan titik awal
pengukurannya. Dalam menetapkan titik awal pengukuran ini maka digunakan lagi
konsep pendekatan yang berbeda (konsep lagi konsep lagi, bingung kan tuh,
hehehe).
Nah salah satu konsep yang paling basic untuk digunakan
adalah harga awal atau starting point pada acuan waktu yang digunakan. Starting
point ini diasumsikan sebagai titik 0 dimana belum ada transaksi yang dilakukan
para pelaku pasar.
Jadi misalnya kita hendak membaca pergerakan harga dengan
acuan 1 harian, maka dengan konsep ini kita membandingkan harga sekarang dengan
harga awalnya 24 jam yang lalu.
Caranya mudah sebetulnya, misal kita gunakan TF H1, maka
tinggal kita plot SMA periode 1 kemudian shift 24. Dengan demikian kita akan
dapatkan posisi harga 24 jam sebelumnya di posisi MA 1 saat ini, seperti contoh
gambar berikut.
Sekarang cara membacanya mudah saja, kita sudah tahu bahwa
starting point yang ditunjukan oleh SMA 1 shift 24 itu adalah titik 0 sebelum
ada transaksi dilakukan pelaku pasar. Maka apabila harga bergerak turun
menjauhi titik 0-nya maka kita tahu bahwa sellers mendominasi, sebaliknya apabila
harga bergerak naik menjauhi titik 0-nya, maka kita tahu juga bahwa buyers yang
mendominasi. Simpel sekali kan?
Sama saja apabila kita membacanya dengan menggunakan acuan 1
mingguan
Demikian untuk acuan kecil seperti 4 jam-an
Untuk acuan-acuan lain nanti caranya sama saja seperti itu.
Dan untuk selanjutnya dalam konsep KG untuk membaca
pergerakan harga akan digunakan istilah standard acuan 1D (1 harian), 1W (1
mingguan), 1MH (1 bulanan), 8H (8 jam-an), dsb you figure it out :D
Jadi misalnya ketika kita bilang EU 1D trending down tuh, maka
kita tahu bahwa EURUSD berdasarkan POV acuan 1D dalam kondisi trending down.
Lalu apakah tiap-tiap acuan waktu ini saling
berhubungan dan apa hubungannya?
Jelas iya, tiap-tiap acuan waktu ini saling berhubungan.
Secara gampangnya bisa dikatakan bahwa pergerakan harga pada acuan besar
dibentuk oleh atau merupakan akumulasi dari pergerakan harga di acuan-acuan
lebih kecilnya.