Jumat, 22 Juni 2012

Mengendalikan Market? Mimpiii...



Ada temen trader (baru) yang dengan polosnya bertanya: siapa sih sebenernya yang menetukan harga pair? Ehh… harap jangan terlalu menyepelekan pertanyaan ini yah... Iya bagi anda para master mungkin akan menganggap ini semacam pertanyaan (maaf) bodoh. Tapi bagi saya, ini justru pertanyaan cerdas yang sangat mendasar.  Lah, masuk akal kan… kalau kita ingin terjun ke sebuah bisnis, kita mesti mengetahui siapa pemain dalam industri tersebut dan bagaimana struktur pasar yang berlaku di industri tersebut. Menurut saya, ini sama saja dengan mengetahui medan sebelum terjun dalam pertempuran.

Ok, kembali ke permasalahan nih... Jadi, siapa sih sebenernya yang menentukan harga?
Perkenankan saya kembali ke teori dasar ilmu ekonomi yah... Hehehe…   Bukan bermaksud membuat permasalahan menjadi ruwed loh...,  tapi maksud saya justru supaya menjadi lebih jelas gambaran permasalahannya.

Begini, dalam ilmu ekonomi, pihak yang menentukan harga itu tergantung dari type pasar yang terjadi. Secara garis besar, ada beberapa type pasar yang ada: pasar monopoli, pasar monopsoni, pasar oligopoly dan pasar persaingan sempurna. Dalam pasar monopoli, dimana penjual hanya satu sedangkan pembeli ada banyak, maka harga cenderung ditentukan oleh penjual. Sebaliknya, dalam pasar monopsoni dimana penjual ada banyak dan pembeli cuma ada satu, maka harga akan cenderung ditentukan oleh pembeli. Sedangkan pasar oligopoly dimana penjual hanya ada beberapa dan pembeli banyak, maka harga ditetapkan oleh kelompok penjual.

Nah, pasar forex, jika dilihat dari teori ekonomi, bisa dimasukkan dalam type pasar persaingan sempurna. Dalam pasar type ini, harga ditentukan dengan mekanisme pasar, yaitu tarik menarik kekuatan penjual (seller) dan pembeli (buyer).
Hal unik dalam pasar forexseller dan buyer hanya dibedakan berdasarkan aksi yang mereka lakukan di pasar saat itu. Maksudnya, seorang trader bisa menjadi seller dan bisa juga menjadibuyer. Semua tergantung dari posisi yang sedang dia ambil saat itu. Ini berbeda dengan kondisi di pasar secara umum, dimana biasaya seller dan buyer itu merupakan pihak yang sama sekali berbeda.

Karena kemampuan trader untuk mengambil berbagai posisi inilah, maka harga dalam forex trading sangat tergantung pada persepsi dan pengharapan dari trader  yang terlibat di market tentang prediksi harga suatu pairs di waktu yang akan datang. Atau yang sering kita kenal dengan istilah trend. Jelasnya, apabila mayoritas trader menganggap kemungkinan besar harga akan turun, maka mereka akan mengambil posisi sebagai seller. Ujung-ujungnya, aksi jual ini akan semakin menekan harga pair yang bersangkutan dan trendakan semakin turun. Demikian juga apabila kondisi yang sebaliknya terjadi. Harapan akan naiknya harga suatu pair akan membuat traders mengambil posisi buy dan akan mendorong harga untuk naik.

Ok, pertanyaannya sekarang adalah: apa sih yang menentukan “kekuatan” masing-masing pihak, buyer dan seller tersebut? Jumlahkah? Mm.. terus terang, jumlah seller dan traderdalam hal ini bukanlah faktor yang berpengaruh langsung. Yang menentukan kekuatanbuyer dan seller adalah jumlah uang yang dilibatkan dalam transaksi. Semakin banyak uang yang terlibat di satu pihak (buyer/seller) semakin kuatlah kekuatan buyer/seller tersebut.

Trus, apa yang bisa kita manfaatkan dari uraian di atas? Mm...Yah… saya sih cuma menyarankan, kalau anda bertrading dengan modal yang relatif sedikit, mendingan anda mengikuti saja sentimen yang terjadi di pasar saat itu. Kasarnya, ikuti aja arus.

Eh... santai bro, “mengikuti arus” di market tidak berkonotasi buruk kok... Mengikuti arus di sini maksudnya ya kita ikuti trend yang sedang terjadi. Ketika banyak trader (dan uang) yang terlibat dalam aksi sell misalnya, iya sudah… kita ikutan sell aja lah... hehehe... Intinya, gak usah ngotot melawan pasar. Just remember: nobody is bigger than the market 

Jadi (kecuali anda trading dengan modal milyaran US $), anda ingin mengendalikan market? Wahh… mimpiii kalee… Hehehe...