Jumat, 22 Juni 2012

Apa sih sebenarnya market itu?



Beberapa tahun yang lalu ada sebuah forum yang membahas mengenai market. Tidak ada permasalahan yang begitu mencolok, namun satu kata “market” membuat kita bertanya-tanya. Apa sebenarnya market, dan mengapa dibuat market. Kita disini akan membahas mengenai cara kerja market, sehingga apa yang akan kita lakukan menjadi lebih jelas dan terarah dalam melakukan transaksi jual beli mata uang.

Berbeda dengan transaksi lainnya, market merupakan pusat transaksi yang berada di semua negara dan dikelola di suatu negara dengan pusat perekonomian terbesar. Amerika Serikat adalah pengelola keuangan global, seluruh modal dan transaksi dunia akan terkumpul di sana. Begitu juga dengan forex trading, modal akan terkumpul dalam satu wadah yang terkelola.

Transaksi Antar BankMelihat dari pengelolaan tersebut, transaksi dimarket dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Setiap orang punya hak untuk melakukan transaksi di market. Terlebih bank-bank besar melakukan transaksi sebagai regulator untuk menyeimbangkan tekanan inflasi maupun deflasi yang terjadi pada suatu negara.

Terlepas dari banyaknya uang yang beredar di market forex, modal yang terkandung di dalam market, akan menjadi modal online yang terus selalu berputar antar negara, dan antar benua. Banyak orang berfikiran bahwa modal yang kita dapatkan dari hasil profit adalah suatu keuntungan yang didapat dari hasil kenaikan pasar, atau selisih dari kenaikan itu sendiri tanpa tahu asal profit yang kita miliki.

Transaksi Antar TraderBila kita melihat lebih dekat lagi, apa yang kita transaksikan adalah murni dari transaksi di dunia forex, bukan dari sektor riil masuk ke forex trading. Ingat, transaksi yang kita lakukan adalah transaksi online di bisnis tranding pada market forex. Tidak ada kaitannya antara dunia riil di pasar-pasar trandisional, ataupun di keuangan dalam dan luar negeri. Kenyataannya, market tidak sejauh itu dalam perputaran arus modal.

Transaksi yang dikerjakan oleh trader-trader diseluruh dunia, akan digunakan dalam pertukaran arus modal. Seluruh modal dari trader diseluruh dunia murni digunakan dalam transaksi tanpa campur tangan pihak luar, misalnya pihal luar adalah penguasa sektor riil masuk ke pasar trading. Segala jenis transaksi yang dihasilkan di forex trading adalah dari transaksi antar trader. Tanpa pengecualian, market akan selalu berputar setiap hari, karena pertukaran arus modal disetiap negara selalu dibutuhkan untuk menjaga atau pengontrol suatu keuangan negara.

Buy dan SellDari transaksi tersebut, kita akan melihat lebih dekat lagi dari transaksi itu, yaitu mengenai Buy dan Sell yang kita lakukan. Terlepas dari suatu analisa, baik analisa fundamental maupun analisa teknikal, market itu akan berjalan sesuai keinginan trader di seluruh dunia. Itulah sebabnya, analisa sebenarnya tidak bisa diandalkan, karena transaksi trader itu sendiri.

Kita akan melihat analisa yang kita gunakan, sebut saja “teknikal”, pada analisa yang kita pakai ini misalnya : menggunakan candle, S dan R, naked trading, pakai indicator, gunakan sistem breakout, tambahan fibonanci, ditambah garis gann, dipelajari pula pivot. Semua analisis teknikal tersebut tidak ada gunanya dalam transaksi, karena market terbentuk dari transaksi seluruh trader didunia. Itulah kenapa analisa teknikal tidak bisa mutlak langsung benar, karena teknikal selalu berbeda yang dipakai antar trader diseluruh dunia.

Dibanding teknikal, “fundamental” lebih menjurus ke data-data penting dalam suatu negara. Sebetulnya market tidak butuh yang namanya analisa fundamental. Tidak ada guna market diberi analisa fundamental. Trader sendirilah yang melakukan transaksi pada market, bukan fundamental yang menggerakkan market.

Namun pertanyaannya, kadang teknikal bisa naik dan market naik, atau saat berita fundamental sedang bagus ternyata market langsung naik tinggi dan kencang. Begini, kita transaksi tidak sendirian. Ada bank-bank besar ingin mengontrol inflasi di sebuah negara. Tentu trader yang ada di bank besar atau central tersebut ingin memborong modal yang kita punya. Semakin besar uang yang dikeluarkan bank besar tersebut untuk memborong modal kita, tentu kita akan mendapat profit yang berlimpah.

Namun perlu diingat, walaupun data fundamental bagus, analisa teknikal bagus, tapi tidak ada yang membeli modal kita, atau bank central suatu negara tidak ingin memborong modal kita, secara otomatis harga akan berlawanan pada transaksi kita. Itu sebabnya, kenapa analisa fundamental dan teknikal tidak bisa mutlak digunakan. Karena kita tidak tahu kapan bank central atau bank-bank besar lainnya ingin memborong modal yang kita transaksikan.

Tujuan bank central dan bank-bank besar lainnya membeli nilai transaksi yang kita miliki dikarenakan data keuangan pada forex trading menjadi acuan dalam keuangan di sektor riil. Anggap saja nilai rupiah terhadap dollar. Dulu,1$ seharga Rp.10.000,- , namun sekarang 1$ hanya seharga Rp.8.900,-. Dimana harga dapat disepakati dari hasil transaksi pada forex ini. Tanpa adanya valuta asing, regulator dimasing-masing negara akan kesulitan mengontrol keuangan di negerinya.

KesimpulanTransaksi yang kita pakai adalah terdiri dari buy dan sell. Jika modal yang ditransaksikan dalam bentuk buy lebih besar dari modal yang ditransaksikan sell, maka modal akan mengalir ke transaksi Sell. Itu artinya orang yang melakukan transaksi Sell akan profit.

Begitu sebaliknya, jika arus modal yang Sell lebih besar dari pada arus modal buy, maka modal akan mengalir kepada modal yang ditransaksikan Buy. Semua profit hasil dari trading tergantung pada seberapa banyak arus modal yang memborong transaksi kita. Terlepas dari itu, kita tidak akan profit, walaupun analisa yang kita buat sudah benar.