Jumat, 22 Juni 2012

Remehkan, maka Anda akan Gagal



Trading Anda merupakan penghasilan Anda dimasa kini dan dimasa mendatang. Seiring berkembangnya waktu, dan perjalanan transaksai Anda pada forex trading membuat Anda semakin lama semakin mahir dan menguasai. Semua memang terjadi secara alami dalam menggapai proses tersebut. Terlepas dari berapa lama Anda mempelajari, dan seberapa lama Anda menguasai, membuat diri Anda menjadi trader yang berbeda dari yang lain.

Hal ini pula akan terlihat dari karakter Anda dalam menyikapi kehidupan sehari-hari. Berbuat baik kepada sesama akan tercitra dari seberapa matang Anda belajar pada pengalaman transaksi. Disaat jatuh dan tersungkur, kehidupan batin Anda akan selalu terbayangi oleh perasaan sedih dan trauma. Namun, dalam keadaan kuat dan menang menjadikan diri Anda lupa akan kelemahan diri saat terjadi dilema.

Semakin sukses seseorang, biasanya sedikit banyak mungkin akan terlintas rasa sombong, ataupun rasa takabur. Itupun sebenarnya wajar saja, sifat alamiah manusia memang seperti itu. Namun, bila dibiarkan terus menerus akan menjadikan bahaya pada diri Anda maupun pada account Anda. Kenapa bisa begitu? Menurut para trader profesional, hal itu dapat diungkapkan dalam 2 hal, diantaranya :

Takabur
Sifat takabur dapat terjadi setiap saat, tanpa Anda sadari dapat melintas pada perilaku Anda. Disaat trading, kita akan dihadapkan oleh profit atau loss. Semakin banyak profit yang kita hasilkan dari suatu transaksi, tentu saja balance kita akan bertambah besar. Ketika pandangan kita melihat balance membesar lalu terjadi loss kecil atau sedikit, akan terlintas dibenak kita terlalu kecil untuk membuat rugi, dan itu tidak akan berpengaruh pada akun.

Bagi Anda yang berpenghasilan besar diatas 20 juta atau 50 juta, mungkin Anda akan melihat nilai 10 ribu atau 20 ribu cuma uang recehan, nilainya tidak seberapa, dan itu tidak penting pada balance. Jika Anda punya pemikiran seperti itu, berhati-hatilah, kemungkinan sifat takabur mulai masuk pada diri Anda.

Dulu, ketika masih kecil, kadang bapak atau ibu selalu pesan untuk selalu makan teratur dan menyuruh menghabiskan nasi yang ada dipiring. Didikan tersebut ternyata membawa arti penting pada saat kita trading. Nasi yang bertumpuk-tumpuk di piring tersebut awal mulanya dari 1 butir nasi. Dan kalau kita berfikir lho itu kan hanya satu butir, tapi perlu diingat, 1 piring nasi yang membuat Anda kenyang terbentuk dari kumpulan butir-butir nasi.

Sombong
Dalam trading pasti akan profit bila kita selalu berupaya menjaga dan bekerja keras dalam menangani transaksi hingga benar-benar menghasilkan balance bertambah. Tentu saja jika Anda mampu berusaha, selalu belajar dari kesalahan, dan memiliki kerendahan hati. Pada saat Anda memandang remeh floating (baik kecil atau besar) segeralah intropeksi diri. Perasaan yang sombong dan takabur biasanya sudah dekat dengan kegagalan.

Ketika kita mendapat profit yang cukup besar, janganlah menjadikan diri kita sombong dan takabur, menganggap analisa sudah hebat, kamampuan memprediksi market sudah akurat, dan meremehkan floating yang masih kecil.

Kesimpulan
Perasaan pada diri kita kadang kala tidak bisa dikontrol setiap saat secara logis dan sadar. Sifat takabur ataupun sombong kadang kala datang tiba-tiba. Namun hal, itu bisa di hindari dengan cara memandang market dengan kerendahan hati, berusaha menangkap peluang dengan  terbaik, dan menerima dengan penuh syukur disetiap profit yang kita peroleh tanpa ada rasa remeh. Jika hal tersebut dilakukan, dipastikan power trading Anda akan meningkat cepat.